JAKARTA,- Langkah Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, dalam menertibkan aksi balapan liar di berbagai daerah mendapat sambutan positif dari publik. Pendekatan edukatif dan humanis yang diterapkan dalam operasi Korlantas Polri dinilai efektif menyelamatkan generasi muda dari risiko bahaya di jalan raya.
Pengamat kebijakan publik dan politik nasional Nasky Putra Tandjung menilai, kebijakan yang dijalankan Irjen Agus menunjukkan komitmen Polri yang tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga berorientasi pada pembinaan dan penyelamatan generasi muda bangsa.
“Langkah humanis dan edukatif dari Kakorlantas Polri beserta jajaran harus dilihat secara objektif dan konstruktif. Kebijakan itu mencerminkan kepedulian Polri terhadap masa depan generasi muda di berbagai daerah,” ujar Nasky dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Menurut Nasky, pendekatan yang dilakukan Irjen Agus bukan sekadar tindakan represif terhadap pelaku balapan liar, tetapi juga bentuk perlindungan sosial. Ia menilai strategi tersebut layak diapresiasi karena mengedepankan pembinaan dibanding penindakan semata.
“Langkah ini bukan semata penegakan hukum, tetapi bertujuan baik untuk mengayomi dan melindungi keselamatan masyarakat serta membina generasi muda agar hobi otomotifnya tersalurkan secara positif,” jelas Nasky.
Langkah Humanis, Bukan Represif
Pendekatan yang ditempuh Korlantas Polri dianggap berhasil mengubah paradigma publik terkait penertiban balapan liar. Alih-alih melakukan penindakan keras, Polri di bawah komando Irjen Agus memilih langkah edukatif dan persuasif, dengan menyertakan dialog bersama komunitas motor serta pembinaan remaja pelaku balapan liar.
Nasky menyebut kebijakan tersebut sebagai bagian dari transformasi budaya Polri yang lebih humanis dan presisi. “Kehadiran Polri harus dilihat bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelindung dan pembina masyarakat, khususnya generasi muda,” katanya.
Sebagai bagian dari masyarakat sipil, Nasky menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap langkah Kakorlantas Polri dan jajarannya. Ia menilai kebijakan itu sebagai bentuk nyata dedikasi Polri untuk menjaga keselamatan publik sekaligus masa depan anak muda Indonesia.
“Publik menilai langkah Kakorlantas Polri ini patut didukung penuh oleh semua elemen bangsa. Ini upaya menyelamatkan masa depan generasi muda dari bahaya risiko balap liar di jalan raya,” tegasnya.
Balapan Liar Bukan Soal Hobi, Tapi Soal Keselamatan
Menurut alumnus Indef School of Political Economy Jakarta itu, penertiban balapan liar tidak boleh dipahami sebagai upaya mematikan kreativitas anak muda. Sebaliknya, langkah ini justru menjadi upaya Polri untuk melindungi anak muda dari risiko kecelakaan dan ancaman masa depan akibat perilaku berbahaya di jalan raya.
“Langkah Kakorlantas Polri ini bukan untuk mematikan hobi anak muda, melainkan melindungi mereka dari risiko kecelakaan. Hobi otomotif harus diarahkan ke tempat yang aman dan produktif,” ujarnya.
Nasky yang juga Founder Nasky Milenial Center menambahkan, banyak pelaku balapan liar berasal dari kalangan muda yang memiliki minat besar terhadap dunia otomotif namun belum memiliki wadah yang tepat untuk menyalurkan bakatnya. Karena itu, pendekatan edukatif dan pembinaan menjadi solusi yang dinilai paling efektif.
“Selama ini banyak anak muda yang kreatif tapi tidak punya saluran yang benar. Pendekatan humanis Polri bisa menjadi jalan keluar agar hobi mereka diarahkan ke kegiatan positif,” ucapnya.
Publik Dukung Pendekatan Edukatif Polri
Publik disebut sangat mendukung langkah Korlantas Polri yang memprioritaskan keselamatan masyarakat di atas segalanya. Jalan raya, kata Nasky, bukan arena balap. Aksi ugal-ugalan di malam hari bisa mengancam nyawa pelaku maupun pengguna jalan lainnya.
“Kami mendukung Polri yang lebih mengedepankan pembinaan, literasi, dan edukasi sebagai bagian dari penegakan hukum yang humanis dan presisi,” tambahnya.
Ia juga berharap setiap operasi penertiban di lapangan disertai dengan dialog interaktif antara aparat dan komunitas motor, serta kegiatan sosial yang membangun kesadaran akan bahaya balap liar.
“Pendekatan ini akan menumbuhkan kesadaran kolektif di kalangan anak muda bahwa keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama,” kata Nasky.
Kakorlantas Polri: Lindungi, Bukan Mematikan Hobi Anak Muda
Sebelumnya, Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa penertiban balapan liar di berbagai daerah dilakukan bukan untuk mematikan hobi otomotif anak muda, tetapi untuk melindungi mereka dari risiko kecelakaan dan mengarahkan hobi tersebut ke jalur positif.
“Penertiban balapan liar bukan untuk mematikan hobi anak muda, tapi untuk melindungi mereka dari risiko kecelakaan dan masa depan yang terancam akibat perilaku berbahaya di jalan raya,” kata Agus dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).
Irjen Agus menyebut, Polri terus membuka ruang komunikasi dengan berbagai komunitas otomotif agar hobi balapan dapat disalurkan melalui ajang resmi dan aman, seperti kegiatan balap legal di sirkuit. Langkah itu diharapkan dapat mengubah perilaku berisiko di jalan raya menjadi prestasi positif di dunia otomotif nasional.
Dengan pendekatan humanis, edukatif, dan berorientasi keselamatan, Korlantas Polri di bawah komando Irjen Agus Suryonugroho dinilai berhasil menunjukkan wajah baru penegakan hukum yang lebih membina ketimbang menindak. Dukungan publik pun mengalir deras, sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan di jalan raya. (andry)
.jpeg)
0 Komentar