Bukittinggi,-
Tim pengabdian kepada masyarakat (PkM) *Universitas Mohammad Natsir (UMNatsir) Bukittinggi YARSI Sumatera Barat* menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana banjir dan galodo di Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan Kota Bukittinggi,Sabtu.20/12/2025.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim PkM, Hengki Januardi, sebagai bentuk kepedulian perguruan tinggi terhadap masyarakat terdampak bencana.
Kegiatan difokuskan pada penyaluran bantuan logistik yang menyasar kelompok rentan, khususnya bayi, balita, ibu hamil, dan lansia. Bantuan yang disalurkan berupa perlengkapan bayi, susu, popok (pempers), pakaian bayi dan balita, pakaian ibu hamil, susu ibu hamil, serta kebutuhan lansia.
Selain itu, tim juga menyalurkan perlengkapan lainnya seperti perlengkapan shalat alat mandi dan selimut guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pascabencana.
Ketua Tim PkM UMNatsir Bukittinggi YARSI Sumatera Barat, *Hengki Januardi*, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat yang telah diverifikasi di lapangan.
“Kami ingin memastikan bantuan ini benar-benar tepat sasaran, terutama bagi bayi, balita, ibu hamil, dan lansia yang menjadi kelompok paling rentan pascabencana banjir dan galodo”.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan pendanaan dari pemerintah pusat. “Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KEMENDIKTI SAINTEK) yang telah mendanai dan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini, sehingga bantuan dapat disalurkan secara optimal kepada warga terdampak banjir dan galodo,” Ujarnya.
Wali Nagari Salareh Aia Timur, *Ahmad Fauzi*, mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas kepedulian Tim PkM UMNatsir Bukittinggi YARSI Sumatera Barat. Menurutnya, kehadiran tim memberikan dampak positif dan membantu meringankan beban masyarakat yang tengah berupaya pulih. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepada masyarakat Salareh Aia Timur,”Ungkapnya.
Sementara itu, *Bidan Desa Salareh Aia Timur, Desi Arisandi*, menjelaskan bahwa pendataan bayi dan balita dilakukan secara cermat untuk menjamin bantuan kesehatan dan nutrisi tersalurkan dengan baik. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah bayi dan balita terdampak bencana di beberapa wilayah adalah sebagai berikut:
Di *Koto Alam*, bayi usia 6–11 bulan berjumlah 3 orang, usia 12–23 bulan sebanyak 12 orang, dan usia 24–59 bulan sebanyak 35 orang.
Di *Subarang Aia*, bayi usia 6–11 bulan berjumlah 8 orang, usia 12–23 bulan sebanyak 13 orang, dan balita usia 24–59 bulan sebanyak 46 orang.
Di *Kampung Tangah Timur*, bayi usia 6–11 bulan berjumlah 8 orang, usia 12–23 bulan sebanyak 12 orang, dan balita usia 24–59 bulan sebanyak 54 orang.
Sedangkan di *Kampung Tangah Barat*, bayi usia 6–11 bulan berjumlah 4 orang, usia 12–23 bulan sebanyak 14 orang, dan balita usia 24–59 bulan sebanyak 37 orang.
Melalui kegiatan ini, *Tim PkM UMNatsir Bukittinggi YARSI Sumatera Barat* berharap dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah nagari, dan tenaga kesehatan dalam penanganan serta pemulihan pascabencana.(andry)

0 Komentar